1.1 Latar Belakang
Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan berkembang. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat. Perkembangan juga merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsionalyang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik dan intelek.
Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik dan kehidupan lingkungannya terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan fisik, intelek, emosi, berbahasa, sosial dan nilai remaja.
Suatu lingkungan dalam kehidupan remaja merupakan keadaan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan membawa perubahan-perubahan apa yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Pengaruh lingkungan merupakan salah satu faktor dari tumbuh kembangnya remaja, remaja dibantu oleh orang tua, guru dan orang dewasa lainya bahkan teman sejawat untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkannya.
Setiap individu remaja memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang diperoleh dari lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Seorang remaja tidak dilahirkan dengan perlengkapan yang sudah sempurna. Akan tetapi dengan sendirinya pola-pola tersebut berjalan, berbicara, merasakan, berpikir, atau pembentukan pengalaman yang harus dipelajari terlebih dahulu. Dalam diri setiap individu seorang remaja juga memiliki minat atau sifat yang alami walaupun minat atau sifat tersebut terdorong dari potensi tertentu yang membentuk dasar dari minat apa saja yang dikembangkan oleh remaja didalam lingkungan tempat remaja tersebut tumbuh dan berkembang.
Dalam kehidupan remaja pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat presentasinya, terlepasdari potensi individu untuk menguasai suatu bahan pelajaran. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki remaja dirumah mempengaruhi kemampuan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.
Minat dan sikap setiap individu remaja terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan-kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar, semuanya merupakan faktor-faktor perbadaan diantaraindividu setiap remaja. Faktor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga dirumah dan orang-orang yang berada dilingkungan sekitar. Latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial ekonomi maupun sosiokultural, adalah berbeda-beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisikakan memberikan pengaruh yang berbeda-beda.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah pengamatan ini, yaitu:
a. Dapat memahami latar belakang perkembangan remaja.
b. Dapat memahami karakteristik perkembangan remaja.
c. Dapat memahami pencapaian perkembangan remaja.
d. Dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
e. Dapat memahami pengaruh perkembangan remaja dalam suatu peristiwa khusus.
f. Dapat memahami kebutuhan-kebutuhan perkembangan remaja.
g. Dapat memahami permasalahan yang muncul terkait dengan perkembangan remaja.
1.3 Metode Penulisan
Sumber data diperoleh dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran), seorang siswa SMU (disamarkan). Data yang digunakan dalam pengamatan ini, yaitu hasil dari isian instrumen atau angket. Pengumpulan data dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dilakukan pada tanggal 26 Mei 2008. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara wawancara dan pengisian instrumen atau angket.
Instrumen atau angket ini berisikan pertanyaan yang ditujukan kepada Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dan orang tuanya, yang berisikan identitas, latar belakang keluarga, pencapaian perkembangan, peristiwa-peristiwa khusus remaja, kebutuhan-kebutuhan pribadi remaja, dan permasalahan-permasalahan remajadari objek pengamatan tersebut. Untuk lebih jelasnya instrumen atau angket yang telah diisi dapat dilihat pada lampiran 1: Instumen Atau Angket Pertanyaan, pada halaman 18 sampai dengan halaman 21.
BAB II
PAPARAN DATA
2.1 Identitas Subjek
a. Nama : Tri Cahyadi Putra__(Samaran)
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Usia : 17 tahun
d. Sekolah/ Kelas : SMU__(Samaran) / II
e. Alamat : Disamarkan
2.2 Latar Belakang Keluarga
Latar belakang keluaga merupakan salah satu pengaruh penting dalam pertumbuhan dan berkembangnya seorang remaja. Keluarga merupakan lingkunganyang pertama dan utama bagi remaja.
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan seorang siswa SMU (disamarkan) kelas 2 dengan umur 17 tahun. Struktur keluarga dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sedangkan pendidikan terakhir dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; bapak SPG dan ibu SPG, sedangkan pekerjaan dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; bapak PNS yang merupakan seorang guru, dan ibu PNS dan juga merupakan seorang guru. Sedangkan agama yang dianut oleh keluaga Tri Cahyadi Putra (nama samaran), adalah Islam. Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dari segi pendidikan, yaitu dengan memasukkan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) ke sekolah-sekolah yang berkualitas yang menyediakan sarana dan peralatan-peralatan sekolah yang memadai. Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dari segi agama, yaitu dengan memasukkan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) ke TPQ, agar mendapatkan pelajaran keagamaan lebih dalam dan membentuk ahlaknya. Pola asuhdari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dari segi sosial, yaitu dengan memberikannya kebebasan dalam menentukan pergaulan dan tetap menghormati pada setiap orang walaupun berbeda agama dan suku, serta dapat membedakan mana yang baik ataupun buruk.
2.3 Peristiwa-Peristiwa Khusus
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. Seorang remaja dalam merespon sesuatu lebih banyak diarahkan oleh sesuatu penalaran dan berbagai pertimbangan yang objektif. Akan tetapi pada saat-saat tertentu di dalam kehidupan seorang remaja terdapat peristiwa yang dianggapnya sebagai sesuatu peristiwa penting atau khusus. Adapun peristiwa yang diangap penting atau khusus dari segi negatif bagi Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; ia pernah kedapatan merokok oleh orang tua, dimarahi dan diperingatkan. Sedangkan peristiwa yang diangap penting atau khusus dari segi positif bagi Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; pernah jalan ke sebuah kampung disana Cahyadi Putra (nama samaran) melihatorang-orang yang serba kekurangan dan sadar bahwa ia patutnya bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.
2.4 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi
Dalam proses pertumbuhan dan berkembangnya menuju ke jenjang kedewasaan, kebutuhan hidup seorang remaja mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh dorongan-dorongan atau motif. Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seorang remajayang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Harapan dari kebutuhan yang belum terpenuhi yang dapat membuat Tri Cahyadi Putra (nama samaran) puas, antara lain; mendapatkan sepeda motor, mendapatkan nilai yang bagus dikelas, mempunyai banyak teman, setelah lulus dapat masuk diuniversitas yang seperti yang diinginkan. Sedangkan kebutuhan yang dapat membuat Tri Cahyadi Putra (nama samaran) tidak puas, yaitu kebutuhan yang tidak sesuai dengan keinginannya.
2.5 Permasalahan-Permasalahan Remaja
Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja selalu mendambakan kemandirian, dalam artian menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problem kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional. Adapun suatu problem atau masalah yang dialami oleh Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu; pernah setres karena didiamkan oleh bapak Tri Cahyadi Putra (nama samaran) karena kedapatan merokok, sedangkan dari pengalaman disekolah; ia pernah masuk BP karena dituduh menyontek yang bukan perbuatannya, ia juga pernah dicuekin sama teman-temannya karena ia bersikap egois dan suka ceplas-ceplos.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identitas Subjek
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan siswa salah satu SMU yang ada di Malang. Dari hasil pengamatan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu siswa yang cerdas, ia selalu dapat rangking dikelas, akan tetapi dilain pihak Tri Cahyadi Putra (nama samaran) juga merupakan anak yang sedikit nakal dan sedikit tidak bisa diatur. Tanpa memperdulikan berapa pun umur seorang remaja, karakteristik pribadi dan kebisaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak hari kemudian.
Proses pertumbuhan dan berkembangnya Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan proses transisi dari keadaan fisik dan pikirannya. Menurut hasil pengamatan dari pertumbuhan dan perkembangan Tri Cahyadi Putra (nama samaran), hasil dari perkembangan fisik cukup baik, karena orang tuanya selalu memperhatikan dalam pemberian makan dan kesehatannya. Dengan demikian orang tua dari Tri Cahyadi Putra (nama samaran) selalu memperhatikan pertumbuhan dan mengartikankannya sebagai proses perubahan dan pematangan fisik selain mematangkan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dari segi intelektual.
3.2 Latar Belakang Keluarga
Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari proses individu untuk menguasai bahan pelajaran. Latar belakang keluarga memberi pengaruh penting dalam tumbuh dan berkembangnya remaja. Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan latar belakang tersebut, meliputi perbedaan sosial ekonomi, kultur dan lainnya mempengaruhi perkembangannya.
Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan anak pertama dari dua bersaudara, kedua orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan seorang guru. Jadi dari segi pendidikan orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) sudah cukup memadai untuk mendidiknya kearah yang diingikannya tetapi tetap diluar jalur.
Agama merupakan akar dari terbentuknya pendidikan ahlak dari seorang remaja. Suasana keagamaan didalam keluarga Tri Cahyadi Putra (nama samaran) sangat baik, dengan bimbingan dari orang tua, Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dimasukkan kedalam suasana TPQ, disini ia belajar agama lebih dalam lagi.
Pola asuh dari orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dari segi pendidikan, yaitu; memasukkan ia ke sekolah-sekolah yang berkualitas yang menyediakan sarana dan peralatan-peralatan sekolah yang memadai, supaya ia mendapatkan pendidikan yang bermutu.
3.3 Pencapaian Perkembangan
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keluarga ayah dan keluarga ibu. Dari hal tersebut terbentuklah potensi-potensi tingkah laku bawaan sejak lahir. Hal itu juga akhirnya membentuk suatu pola karakteristik dan perkembangan yang berbeda-beda dari setiap individu remaja. Dari segi pertumbuhan fisik Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan ukuran dan fisik tubuhnya diwariskan oleh kedua orang tuanya secara genetik. Keadaan kesehatan dan pemberian makan teratur sesuai dengan keadaan ekonomi keluarganya.
Dari segi intelek pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan merupakan salah satu anak yang cerdas, ia selalu dapat rangking dikelas. Intelek atau berpikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Karena pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut juga dengan istilah lain kemampuan berpikir.
Dari segi emosi padaTri Cahyadi Putra (nama samaran) dari hasil pengamatan, ia masih terlihat masih labil, ia pernah kedapatan merokok oleh orang tuanya. Kebutuhan akan sesuatu yang harus dipenuhinya dalam pergaulan menimbulkan efek samping dalam tingkah laku emosi. Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Jika kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan baik, maka ia akan puas, tapi sebaliknya jika kebutuhan tersebut tidak segera terpenuhi, maka akan merasa kekecewaan. Kecewa, senang dan puas merupakan gejala yang mengandung unsur senang dan tidak senang.
Dari segi bahasa pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan, ia merupakan anak yang cerdas, pandai bergaul. Berdasakan pandangan tersebut dapat diartikan, perkembangan bahasa pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran) berkembang dengan baik tanpa masalah. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitar; dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk mennyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
Dari segi sosial pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan, ia membutuhkan kelompok sosial untuk perkembangan hidupnya yang sehat dan normal seperti yang diinginkannya. Sikap dari orang tuanya, yaitu memberikan ia kebebasan dalam menentukan pergaulan dan tetap menghormati pada setiap orang walaupun berbeda agama dan suku, serta dapat membedakan mana yang baik ataupun buruk. Peran orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) hanya mengarahkan tanpa terlalu ikut campur selama masih tetap pada jalurnya. Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antara manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Dari segi nilai pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), dilihat dari hasil pengamatan, ia merupakan anak yang masih perduli dengan apa yang dialami oleh orang lain, walaupun ada hal-hal yang ia masih menganggap apa yang diinginkannya merupakan awal yang baik, seperti merokok. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, remaja mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai yang boleh dan yang tidak boleh. Pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu bersifat paksaan, dan remaja belum mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur remaja mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarganya.
3.4 Peristiwa-Peristiwa Khusus
Seorang remaja yang semakin dewasa, menujukkan fungsi-fungsi fisik dan pemikiran yang semakin matang. Hal ini berarti ia mampu menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam banyak hal. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang remaja, berati ia semakin matang. Peristiwa-peristiwa yang dialami Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu proses tingkat kematangan fisik dan pikirannya.
Didalam kehidupan keseharian Tri Cahyadi Putra (nama samaran) mendambakan kebebasan seperti yang diingikannya seperti perilaku “over acting”, bersikap lancang dan lain sebagainya. Dalam hal yang ter jadi pada Tri Cahyadi Putra (nama samaran), yaitu kedapatan atau ketahuan merokok oleh orang tuanya yang menurutnya baik, akan tetapi hal itu berakibat kejengkelan. Dalam hal ini remaja selalu disalahkan dan akibatnya ia frustasi dengan tingkah lakunya sendiri. Atas didikan orang tuanya sikap yang baik juga ditunjukkan oleh Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dengan melihat orang-orang yang serba kekurangan dan sadar bahwa ia patutnya bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.
3.5 Kebutuhan-Kebutuhan Pribadi
Individu adalh pribadi yang utuh dan kompleks. Kekompleksan tersebut terkait dengan kebutuhan-kebutuhan individu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu; kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari.
Harapan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan dan kepuasan selalu didambakan oleh setiap individu. Tri Cahyadi Putra (nama samaran) selama ini selalu diarahkan orang tuanya untuk mendapatkan sesuatu butuh perjuangan, disitu kedua orang tua Tri Cahyadi Putra (nama samaran) mengarahkan kearah yang lebih positif. Prestasi Tri Cahyadi Putra (nama samaran) dikelas yang baik sudah cukup menunjukkan bahwa apa yang diinginkannya dapat terpenuhi tanpa adanya paksaan Tri Cahyadi Putra (nama samaran) sendiri. Akan tetapi dilain pihak Tri Cahyadi Putra (nama samaran) tidak selalu senang apabila tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
3.6 Permasalahan-Permasalahan
Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi, karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan dengan berbagai pendekatan, agar ia dapat mengaktualisasi diri secara baik. Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati diri. Seperti pengalaman masalah yang pernah dihadapi Tri Cahyadi Putra (nama samaran) merupakan salah satu proses perubahan perkembangan pikiran. Perilaku tersebut disebabkan oleh dorongan-dorongan untuk mencari tahu, merasa ingin tahu, merasa ingin diperhatikan dan lain sebagainya. Masa remaja adalah masa khusus, penuh gejolak karena pada tumbuh dan berkembangnya terjadi ketidakseimbangan atau labil.
Read More ..